Selasa, 02 Desember 2014

Mengenal Batik Motif Histologi Buatan Mahasiswa FKU UGM

Mahasiswa UGM, Yogjakarta kini memunculkan kreasi baru. Sejumlah motif batik yang ada di pasaran saat ini mungkin sebagian besar telah dikenal oleh masyarakat, khususnya penggemar dan pengoleksi batik.


Namun, batik bermotif jaringan tubuh makhluk hidup, bisa terbilang sebagai hal baru yang pastinya belum diketahui secara umum.

Kumahargyan, begitulah nama batik yang satu ini disebut. Batik karya mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Umum (FKU) UGM ini mengusung tema jaringan tubuh (histologi) yang dituangkan dalam warna yang menarik pula, seperti dilansir Tribun News.

Kreasi batik ini tentu berbeda dengan batik kontemporer kebanyakan yang selama ini diketahui masyarakat.

Untuk lebih mengamati dan mencermati pola gambar yang secara struktural terlukis pada batik ini, hanya dapat dilihat keindahan polanya melalui kacamata mikroskopik.

Adalah Amalia Rani Setyawati, Suci Ardini Widyaningsih, Nisa Karima, Nurulita Ainun Alma, dan Hilda Dwi Mahardiani yang menciptakan kreasi batik ini.

Ide membuat kreasi batik histologi ini mengantar kelimanya meraih dana DIKTI tahun 2013 dalam Program Kretifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K).

“Kami memilih gambar jaringan tubuh makhluk hidup karena memang belum ada yang memakainya sebagai motif batik. Selain itu jaringan tubuh memiliki bentuk yang bagus sehingga cocok dituangkan menjadi motif batik,” jelas Nisa kepada wartawan, Jumat (27/6/2014).

Ia mengisahkan, ide awal pembuatan batik bermotif jaringan tubuh ini bermula ketika dirinya dan keempat rekannya mempelajari histologi di semester awal perkuliahan.

Sang dosen menjelaskan tentang berbagai struktur jaringan tubuh, salah satunya alat penyaring darah di ginjal atau ginjal glumerulus.

“Waktu itu dijelaskan struktur ginjal glumerulus, kami lihat bentuknya memang indah, lalu dosen juga sempat berkata struktur ginjal tersebut bagus kalau misalnya dituangkan menjadi motif batik. Dari situ kami mulai pembuatan kreasi batik histologi ini,” urainya.

Saat ini, batik Kumahragyan diproduksi dalam dua desain, yakni motif muskuloskeletal dan motif fertilisasi-implantasi dengan berbagai warna.

Motif muskuloskeletal menggambarkan sistem pergerakan otot, rangka, dan tulang.

Sedangkan motif fertilisasi-implantasi merefleksikan proses pembuahan dan penempelan janin dalam dinding rahim.

Kumahargyan batik dibuat dengan berbagai warna yang berbeda. Untuk motif muskuloskeletal tersedia dalam lima warna yaitu ungu aquatic, ungu putih, biru merah, hijau aquatic, dan orange pink.

Sementara motif fertilisasi-implantasi dibuat dua warna yaitu gradasi merah dan gradasi coklat hijau.

“Sebetulnya ada lima desain yang kami rencanakan, tetapi setelah survei ke teman-teman, dua motif tadi yang paling banyak disuka,” imbuh Nisa.

Rekan Nisa, Hilda, menambahkan batik Kumahargyan sementara diproduksi dalam jumlah terbatas pada setiap warna. Dengan begitu, konsumen tidak perlu merasa khawatir batik yang digunakan adalah pasaran.

Untuk memperolehnya, masyarakat bisa melakukan pemesanan secara online di akun Facebook (FB) Kumahargyan Batik atau twitter @kumahargyan.

Untuk motif muskuloskeletal dibanderol dengan harga Rp. 145.000 per dua meter. Sedangkan motif fertilisasi-implantasi dihargai Rp. 165.000,- per dua meter.

“Batik ini dibuat dengan metode cap semi tulis. Proses produksinya dilakukan secara kemitraan dengan pengrajin batik di daerah Pandak Bantul, Yogyakarta. Dalam kemasan batik juga kami sertakan informasi terkait arti pola histologi dan info kesehatan lainnya, harapannya bisa memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat,” paparnya.

Tidak ada komentar:

Speak Your Mind

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates